Itinerary 3 Hari 2 Malam Jogja-Solo-Semarang: Rekomendasi Perjalanan Seru, Murah, dan Penuh Cerita
ZMedia Purwodadi

Itinerary 3 Hari 2 Malam Jogja-Solo-Semarang: Rekomendasi Perjalanan Seru, Murah, dan Penuh Cerita

Table of Contents

Pernah nggak sih kamu kepikiran liburan singkat tapi tetap padat makna? Kadang kita punya waktu yang terbatas, mungkin karena cuti yang terbatas atau ingin healing sejenak dari rutinitas. Nah, itinerary 3 hari 2 malam ini cocok banget buat kamu yang ingin eksplorasi budaya, kuliner, dan sejarah di tiga kota yang kaya pesona: Yogyakarta, Solo, dan Semarang.


Ketiga kota ini seakan punya magnet tersendiri bagi para pencinta sejarah dan kuliner. Mulai dari keraton dan candi, hingga gudeg dan soto yang bikin lidah menari. Semua bisa kamu nikmati dalam waktu singkat, asal itinerary-nya pas dan efisien. Dan di artikel ini, aku bakal ajak kamu jalan bareng, seolah kita beneran trip bareng. Siapin catatan kecil ya, siapa tahu kamu langsung pengen pesan tiket setelah baca ini!

 


Hari Pertama: Yogyakarta – Kota Budaya yang Penuh Kenangan

Pagi: Menyambut Matahari di Candi Prambanan

Setelah kamu sampai di Yogyakarta pagi hari, entah naik kereta atau pesawat, langsung aja arahkan langkah ke Candi Prambanan. Suasana pagi di kawasan ini selalu magis. Candi-candi tinggi menjulang dengan pahatan relief yang bercerita tentang Ramayana. Meski kamu bukan pecinta sejarah, aura mistis dan tenang di tempat ini akan membuatmu terdiam sesaat. Jangan lupa ambil waktu untuk sekadar duduk, menghirup udara pagi sambil menikmati kemegahan warisan dunia ini.


Siang: Makan Siang Gudeg Yu Djum

Perut keroncongan? Waktunya mencicipi salah satu ikon kuliner Jogja: gudeg. Gudeg Yu Djum adalah pilihan yang nggak pernah salah. Rasanya manis, gurih, dengan sentuhan pedas dari sambal krecek. Apalagi dimakan dengan nasi hangat dan telur pindang. Ini bukan sekadar makan siang, tapi pengalaman rasa yang membangkitkan nostalgia.


Sore: Menyusuri Malioboro dan Titik Nol KM

Sore hari adalah waktu yang sempurna buat menyusuri Malioboro. Meski ramai, suasana di sini selalu menyenangkan. Kamu bisa belanja oleh-oleh, dari batik sampai gelang khas Jogja. Jalan sedikit ke arah selatan, kamu akan menemukan Titik Nol Kilometer. Tempat ini sering jadi titik kumpul anak muda, seniman, dan wisatawan. Duduk di tangga trotoar sambil melihat aktivitas jalan raya yang padat tapi teratur, bikin kamu merasa jadi bagian dari kehidupan kota ini.


Malam: Makan Malam dan Menikmati Suasana di Alun-Alun Kidul

Hari pertama ditutup dengan makan malam di angkringan. Pilih yang banyak warga lokalnya, biasanya rasanya juara. Setelah itu, lanjut ke Alun-Alun Kidul. Coba deh berjalan dengan mata tertutup melewati dua beringin kembar, konon, kalau kamu bisa melewatinya dengan lurus, maka hatimu sedang tenang. Seru banget!

 

Hari Kedua: Solo – Tradisi yang Hangat Menyambutmu

Pagi: Perjalanan Menuju Solo dan Sarapan Nasi Liwet

Setelah sarapan ringan di Jogja, kamu bisa lanjut perjalanan menuju Solo. Perjalanan antar kota ini cuma sekitar 1-1,5 jam. Sesampainya di Solo, langsung cari sarapan Nasi Liwet Bu Wongso Lemu. Rasanya sederhana tapi sangat dalam. Nasi gurih, sayur labu, suwiran ayam, dan kuah santan, semuanya menyatu harmonis. Rasanya hangat seperti pelukan ibu.


Siang: Eksplorasi Keraton Surakarta dan Kampung Batik Laweyan

Solo adalah kota budaya, dan kamu akan merasakannya begitu melangkah ke area Keraton Surakarta. Arsitektur klasik, taman asri, dan nuansa kerajaan masih terasa kental. Di dalamnya ada museum yang menyimpan berbagai benda peninggalan sejarah yang menarik untuk disimak.

Setelah dari keraton, jangan lewatkan Kampung Batik Laweyan. Bukan cuma belanja batik, tapi kamu juga bisa melihat langsung proses pembuatannya. Jalan-jalan di gang-gang kecil yang penuh mural dan rumah-rumah batik yang artistik itu berasa seperti masuk ke dunia lain, tenang, adem, dan penuh kreativitas.


Sore: Ngopi Santai di Kedai Kopi Tua

Solo punya banyak kedai kopi yang nyaman. Pilih salah satu yang bergaya vintage. Di sini, kamu bisa menyeruput kopi sambil menikmati sore. Banyak tempat yang menyajikan kopi khas daerah dan cemilan tradisional seperti gethuk atau klepon. Suasana slow living terasa banget di kota ini.


Malam: Menikmati Tahu Kupat dan Jalan-Jalan Malam di Taman Balekambang

Malam di Solo cocok banget ditutup dengan santapan tahu kupat. Tekstur tahu goreng yang empuk, kupat, tauge, dan kuah kecap yang manis-gurih dijamin bikin kamu nambah. Setelah kenyang, jalan kaki santai di Taman Balekambang jadi pilihan yang pas buat menutup hari dengan damai.

 

Hari Ketiga: Semarang – Perpaduan Modern dan Kolonial yang Menawan

Pagi: Perjalanan ke Semarang dan Sarapan di Pasar Semawis

Perjalanan menuju Semarang dari Solo bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Sampai di sana, langsung arahkan tujuan ke Pasar Semawis. Di pagi hari, kamu bisa menemukan beragam menu sarapan khas Semarang. Mulai dari nasi goreng babat, lontong opor, hingga wedang tahu, semuanya bisa kamu cicipi sambil duduk santai di kursi plastik pinggir jalan.


Siang: Jelajah Kota Lama dan Lawang Sewu

Setelah kenyang, waktunya eksplor Kota Lama Semarang. Kawasan ini menyimpan pesona arsitektur kolonial Belanda yang masih terjaga. Jalan-jalan di antara bangunan tua yang elegan, kamu akan merasa seperti sedang berjalan di masa lalu. Sempatin mampir ke Lawang Sewu, bangunan legendaris yang menyimpan banyak cerita sejarah. Meski terkesan mistis, bangunan ini punya daya tarik kuat dari sisi arsitektur dan historis.


Sore: Menikmati View dari Sam Poo Kong

Waktu sore adalah saat yang tepat untuk berkunjung ke Klenteng Sam Poo Kong. Warna merah mendominasi bangunan yang megah dan tenang ini. Kamu bisa merenung sejenak, menikmati suasana yang damai sambil belajar sedikit sejarah Laksamana Cheng Ho yang pernah singgah di sini. Tempat ini juga sangat fotogenik, cocok buat kamu yang suka hunting foto.


Malam: Penutup Manis di Simpang Lima

Hari terakhir, sempatkan waktu untuk menikmati malam di Simpang Lima. Kawasan ini adalah pusat keramaian di Semarang. Banyak pedagang kaki lima menjajakan makanan khas Semarang seperti lumpia, tahu gimbal, soto semarang, dan masih banyak lagi. Duduk di tikar sambil menikmati kuliner malam dan melihat keramaian kota jadi cara sempurna untuk menutup perjalanan ini.

 

 

Setelah membaca itinerary 3 hari 2 malam ini, mungkin dalam hatimu mulai muncul rasa rindu, rindu pada perjalanan, rindu pada suasana baru, atau mungkin rindu pada versi dirimu yang lebih hidup saat menjelajah tempat-tempat asing. Bisa jadi, kamu sebenarnya sudah terlalu lama tenggelam dalam rutinitas, dan kini hatimu mulai berbisik lirih: “Ayo jalan…”


Yogyakarta, Solo, dan Semarang bukan sekadar destinasi. Mereka adalah tiga kota yang mampu memeluk siapa pun yang datang, menawarkan keramahan, kisah, dan rasa dalam setiap sudutnya. Di Jogja, kamu akan menemukan ketenangan dan kehangatan yang tak pernah berubah. Di Solo, kamu akan diajak menyelami tradisi dengan cara yang lembut dan anggun. Dan di Semarang, kamu akan melihat bagaimana sejarah dan modernitas bisa berdampingan, tanpa saling mengalahkan.


Waktu 3 hari mungkin terdengar singkat. Tapi percayalah, ketika kamu benar-benar hadir dalam setiap momennya, mencicipi kuliner, menyusuri jalanan, berbincang dengan warga lokal, dan menikmati senja yang pelan, maka waktu yang singkat itu akan menjelma menjadi kenangan panjang yang tak mudah kamu lupakan. Dan jangan tunggu momen yang sempurna untuk berangkat. Kadang, momen terbaik justru datang ketika kamu memutuskan untuk pergi. Cuti bisa diatur, budget bisa disesuaikan, tapi niat dan keinginan untuk merasakan hidup sepenuhnya, itu yang harus kamu rawat.


Jadi, ayo mulai susun tasmu. Rencanakan perjalananmu. Dan yang paling penting: izinkan dirimu untuk berbahagia. Biarkan Jogja, Solo, dan Semarang menjadi saksi bahwa kamu pernah meluangkan waktu untuk mengenal dunia, sekaligus mengenal dirimu sendiri, lebih dalam. Selamat berpetualang, dan semoga langkah kakimu selalu menemukan jalan pulang yang hangat dan penuh cerita.

 

Posting Komentar